Artikel
ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan kaidah ilmiah untuk
membahas permasalahan tertentu. Sesuai namanya, karya tulis ini merupakan salah
satu dari karya tulis ilmiah.
Penulisan
artikel ilmiah tidak sepanjang skripsi atau karya tulis ilmiah lainnya. Tidak
sedikit dari penulis yang mencantumkan hasil penelitiannya hanya dalam 10
halaman. Meski sangat ringkas, artikel ilmiah dapat memuat hasil penelitian
dengan begitu lengkap.
Biasanya,
artikel ilmiah akan dipublikasikan di sebuah jurnal. Saat ini, terdapat banyak
jurnal yang tersedia dan memiliki reputasi yang bervariasi. Jurnal dengan
reputasi tinggi tentunya akan menyeleksi dengan ketat artikel ilmiah yang akan dipublikasi.
Penulisan dan hasil penelitian menjadi
salah satu aspek penting yang dipertimbangkan.
Agar
artikel dapat dipublikasi di jurnal bereputasi tinggi, penelitian sebaiknya
membahas permasalahan yang menimpa banyak pihak sehingga solusi yang akan
diberikan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Terlebih jika masalah yang
diangkat merupakan masalah yang harus segera diselesaikan, kehadiran artikel
yang dibuat dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar.
Cara
penulisan artikel juga harus diperhatikan dengan baik. Artikel harus ditulis
sesuai dengan format atau struktur yang berlaku. Berikut merupakan struktur
penulisan artikel ilmiah.
1. Judul
dan Nama Penulis
Seperti
pada umumnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Judul
menjadi bagian yang pertama kali dilihat oleh pembaca. Maka dari itu, selain harus
disesuaikan dengan konteks pembahasan artikel, judul juga harus bisa menarik
perhatian pembaca.
Panjang
judul biasanya terdiri dari 15 kata. Di bawah judul, dituliskan nama penulis,
perguruan tinggi, dan alamat email penulis.
2. Abstrak
Abstrak
merupakan ringkasan dari artikel ilmiah. Bagian ini berisi tujuan penelitian,
metode penelitian, teknik analisis data, dan hasil penelitian. Penulisan
abstrak menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Tidak
banyak, jumlah kata pada bagian ini hanya sekitar 250 kata. Terdapat juga kata
kunci (keyword) di bagian bawahnya. Biasanya terdiri dari 3-5 kata kunci
yang ditulis miring.
3. Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bagian pengantar dari sebuah penelitian. Pendahuluan terdiri dari
latar belakang, urgensi permasalahan, hasil kajian pustaka yang menjadi
landasan penelitian, dan tujuan penelitian. Meski terdiri dari beberapa bagian,
pendahuluan harus ditulis dalam bentuk paragraf. Tidak seperti skripsi yang
ditulis dalam model pembaban.
Bagian
ini memaparkan permasalahan yang menjadi landasan penelitian. Penulis juga menyajikan
hasil kajian lainnya sebagai data yang akan menguatkan permasalahan.
4. Metode
Metode
merupakan bagian artikel yang membahas tentang cara pengumpulan dan analisis
data. Beberapa hal detail yang dimuat yaitu pendekatan, ruang lingkup/objek,
populasi dan sampel, alat dan bahan, serta tempat penelitian.
Pemahaman
terkait metode ini sangat penting untuk dikuasai. Sebab, bagian ini menjadi
sebuah jembatan untuk mengungkap hasil penelitian. Perlu diketahui juga bahwa
penulisan bagian ini disajikan dalam bentuk paragraf, tanpa menggunakan model
pembaban seperti pada skripsi dan lainnya.
5. Hasil
dan Pembahasan
Berbeda
dengan bagian lainnya, pada bagian ini terdapat dua sub pembahasan (sub judul),
yaitu hasil dan pembahasan.
6. Hasil
Bagian
hasil akan menyajikan data-data yang telah dikumpulkan dan diolah menggunakan
metode tertentu. Data dapat disajikan dalam bentuk gambar, tabel, ataupun
diagram.
7. Pembahasan
Pada
bagian pembahasan, penulis memaparkan penjelasan tentang hasil penelitian yang
telah disajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan akan mendominasi artikel
karena bagian ini menjadi bagian paling penting dalam sebuah artikel. Panjang
paparannya bisa berkisar antara 50 – 60% dari total panjang artikel.
Pembahasan
dapat ditulis dengan menafsirkan temuan penelitian, mengungkap temuan teori
baru atau modifikasi teori, dan menjelaskan pengaruh dari temuan tersebut.
Untuk membandingkan temuan dengan hasil penelitian lain, penulis sebaiknya menggunakan
hasil penelitian terbaru dan berasal dari jurnal bereputasi. Hal ini akan
menguatkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan.
8. Simpulan
dan Saran
Seperti
pada umumnya, simpulan berisi rangkuman singkat dari hasil penelitian yang
dilakukan. Bagian ini juga merupakan jawaban atas pertanyaan yang menjadi
landasan dilakukannya penelitian. Di akhir, berikan saran untuk pengembangan
keilmuan berdasarkan hasil yang didapat.
9. Daftar
Pustaka
Sebuah
artikel ilmiah pasti akan mengutip (sitasi) pendapat atau hasil penelitian dari
pihak lain sebagai sumber rujukan. Daftar pustaka harus memuat seluruh sumber
rujukan yang telah dicantumkan dalam artikel. Terdapat banyak format penulisan
daftar pustaka, seperti APA Style, Harvard Style, dan sebagainya.
Penulisan
artikel ilmiah memang lebih mudah dibandingkan dengan penulisan skripsi.
Pasalnya, artikel ilmiah dapat ditulis jauh lebih ringkas. Artikel ilmiah pun
dapat dipublikasi di jurnal bereputasi tinggi sehingga tingkat kredibilitasnya
semakin terjamin. Maka dari itu, karya tulis ini patut untuk dicoba oleh
mahasiswa sebagai pengganti skripsi. Namun, tentunya tetap harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar