Artikel Ilmiah Direncanakan Bisa Jadi Pengganti Skripsi, Begini Cara Penulisannya! - PK IMM FEB UHAMKA

Breaking

Jumat, 04 November 2022

Artikel Ilmiah Direncanakan Bisa Jadi Pengganti Skripsi, Begini Cara Penulisannya!

 


Artikel ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan kaidah ilmiah untuk membahas permasalahan tertentu. Sesuai namanya, karya tulis ini merupakan salah satu dari karya tulis ilmiah.


Penulisan artikel ilmiah tidak sepanjang skripsi atau karya tulis ilmiah lainnya. Tidak sedikit dari penulis yang mencantumkan hasil penelitiannya hanya dalam 10 halaman. Meski sangat ringkas, artikel ilmiah dapat memuat hasil penelitian dengan begitu lengkap.


Biasanya, artikel ilmiah akan dipublikasikan di sebuah jurnal. Saat ini, terdapat banyak jurnal yang tersedia dan memiliki reputasi yang bervariasi. Jurnal dengan reputasi tinggi tentunya akan menyeleksi dengan ketat artikel ilmiah yang akan dipublikasi. Penulisan dan hasil penelitian  menjadi salah satu aspek penting yang dipertimbangkan.


Agar artikel dapat dipublikasi di jurnal bereputasi tinggi, penelitian sebaiknya membahas permasalahan yang menimpa banyak pihak sehingga solusi yang akan diberikan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Terlebih jika masalah yang diangkat merupakan masalah yang harus segera diselesaikan, kehadiran artikel yang dibuat dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar.


Cara penulisan artikel juga harus diperhatikan dengan baik. Artikel harus ditulis sesuai dengan format atau struktur yang berlaku. Berikut merupakan struktur penulisan artikel ilmiah.


1. Judul dan Nama Penulis

Seperti pada umumnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Judul menjadi bagian yang pertama kali dilihat oleh pembaca. Maka dari itu, selain harus disesuaikan dengan konteks pembahasan artikel, judul juga harus bisa menarik perhatian pembaca.


Panjang judul biasanya terdiri dari 15 kata. Di bawah judul, dituliskan nama penulis, perguruan tinggi, dan alamat email penulis.


2. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmiah. Bagian ini berisi tujuan penelitian, metode penelitian, teknik analisis data, dan hasil penelitian. Penulisan abstrak menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.


Tidak banyak, jumlah kata pada bagian ini hanya sekitar 250 kata. Terdapat juga kata kunci (keyword) di bagian bawahnya. Biasanya terdiri dari 3-5 kata kunci yang ditulis miring.


3. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian pengantar dari sebuah penelitian. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, urgensi permasalahan, hasil kajian pustaka yang menjadi landasan penelitian, dan tujuan penelitian. Meski terdiri dari beberapa bagian, pendahuluan harus ditulis dalam bentuk paragraf. Tidak seperti skripsi yang ditulis dalam model pembaban.


Bagian ini memaparkan permasalahan yang menjadi landasan penelitian. Penulis juga menyajikan hasil kajian lainnya sebagai data yang akan menguatkan permasalahan.


4. Metode

Metode merupakan bagian artikel yang membahas tentang cara pengumpulan dan analisis data. Beberapa hal detail yang dimuat yaitu pendekatan, ruang lingkup/objek, populasi dan sampel, alat dan bahan, serta tempat penelitian.


Pemahaman terkait metode ini sangat penting untuk dikuasai. Sebab, bagian ini menjadi sebuah jembatan untuk mengungkap hasil penelitian. Perlu diketahui juga bahwa penulisan bagian ini disajikan dalam bentuk paragraf, tanpa menggunakan model pembaban seperti pada skripsi dan lainnya.


5. Hasil dan Pembahasan

Berbeda dengan bagian lainnya, pada bagian ini terdapat dua sub pembahasan (sub judul), yaitu hasil dan pembahasan.


6. Hasil

Bagian hasil akan menyajikan data-data yang telah dikumpulkan dan diolah menggunakan metode tertentu. Data dapat disajikan dalam bentuk gambar, tabel, ataupun diagram.


7. Pembahasan

Pada bagian pembahasan, penulis memaparkan penjelasan tentang hasil penelitian yang telah disajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan akan mendominasi artikel karena bagian ini menjadi bagian paling penting dalam sebuah artikel. Panjang paparannya bisa berkisar antara 50 – 60% dari total panjang artikel.


Pembahasan dapat ditulis dengan menafsirkan temuan penelitian, mengungkap temuan teori baru atau modifikasi teori, dan menjelaskan pengaruh dari temuan tersebut. Untuk membandingkan temuan dengan hasil penelitian lain, penulis sebaiknya menggunakan hasil penelitian terbaru dan berasal dari jurnal bereputasi. Hal ini akan menguatkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan.


8. Simpulan dan Saran

Seperti pada umumnya, simpulan berisi rangkuman singkat dari hasil penelitian yang dilakukan. Bagian ini juga merupakan jawaban atas pertanyaan yang menjadi landasan dilakukannya penelitian. Di akhir, berikan saran untuk pengembangan keilmuan berdasarkan hasil yang didapat.


9. Daftar Pustaka

Sebuah artikel ilmiah pasti akan mengutip (sitasi) pendapat atau hasil penelitian dari pihak lain sebagai sumber rujukan. Daftar pustaka harus memuat seluruh sumber rujukan yang telah dicantumkan dalam artikel. Terdapat banyak format penulisan daftar pustaka, seperti APA Style, Harvard Style, dan sebagainya.


Penulisan artikel ilmiah memang lebih mudah dibandingkan dengan penulisan skripsi. Pasalnya, artikel ilmiah dapat ditulis jauh lebih ringkas. Artikel ilmiah pun dapat dipublikasi di jurnal bereputasi tinggi sehingga tingkat kredibilitasnya semakin terjamin. Maka dari itu, karya tulis ini patut untuk dicoba oleh mahasiswa sebagai pengganti skripsi. Namun, tentunya tetap harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar