Semakin berkembangnya zaman dan kemudahan teknologi informasi, memberikan banyak perubahan sosial dan gaya hidup sehingga setiap individu harus menyesuaikan dengan berbagai tuntutan yang ada. Perubahan-perubahan tersebut justru menimbulkan pengaruh buruk yakni adanya kecemasan, stress, bahkan tidak sedikit juga yang menyebabkan dipresi. Sehingga seringkali muncul istilah overthinking dan insecure akan hal-hal tertentu.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka berupaya serius untuk mengatasi situasi terpuruk dari kehidupan sehari-hari yang kemudian muncul istilah healing dan self love. Banyak yang mengartikan istilah tersebut dengan cara traveling atau melakukan hal apapun yang bertujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Sayangnya, banyak yang tidak mengerti makna sesungguhnya dari istilah tersebut. Sehingga, hal yang mereka lakukan tidak mampu mengatasi dan memberikan ketenangan dalam diri.
Ekonomi dan Bisnis UHAMKA (PK IMM FEB UHAMKA) menggelar acara Tabligh Akbar secara offline pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 yang bertempat di Aula AR Fachrudin Kampus E FEB UHAMKA. Tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi saat ini, yaitu “Let’s Self Healing and Self Love : The Power of Self Healing, and Self Love with Qur’an Version”.
Tabligh Akbar ini dibagi menjadi dua sesi, dengan tiga pemateri yang sudah tidak asing lagi di kalangan pemuda. Sesi pertama dengan tema “The Power of Self Healing” disampaikan oleh Agam Fachrul Samudra bersama Tatas Bagus Tiandi, dan sesi kedua yaitu Ustazah Syifa Nur Fadhilah yang membahas tema “Self Love with Qur’an Version”. Ketiga pemateri hebat ini berhasil membuat seisi aula yang dipenuhi oleh peserta, panitia dan tamu undangan ikut meramaikan Tabligh Akbar dengan penuh antusias. Tidak hanya itu, mereka juga menyimak materi dengan penuh khidmat.
Adapun diangkatnya tema ini bertujuan agar para pemuda bisa menyadari bahwa self healing terbaik adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan hanya itu, tema ini juga bertujuan agar pemuda bisa lebih mencintai dirinya sendiri dengan self love yang diajarkan oleh Islam. Dengan demikian, hal tersebut mampu mengatasi permasalahan yang seringkali mereka hadapi dalam menjalani lika-liku perkembangan zaman.
Di sesi pertama, Tatas mengawali tausiah dengan sharing mengenai beberapa pengalaman yang pernah ia lewati dalam hidupnya. Ia mengatakan bahwa hidup adalah tentang menerima, dan harus percaya pada Sang Pemberi Kehidupan. Disambung dengan Agam Fachrul yang mengatakan bahwa Allah tidak pernah bercanda dengan ketetapan-Nya. Maka dari itu ketika sedang mengalami cemas dan permasalahan dalam hidup, yang harus kita jadikan sebagai obat penenang ialah dengan mengadukan semua kecemasan tersebut kepada Yang Maha Mengobati. Seperti yang telah dilakukan oleh para Nabi terdahulu yang senantiasa memohon pertolongan kepada Allah ketika datangnya kecemasan dan rasa takut.
Agam juga mengutip salah satu perkataan Syekh Mutawalli As-Sya’rowi yang mengatakan bahwa “Andaikan seorang hamba mengetahui maksud indah dibalik ketetapan takdir, niscaya ia akan menangis malu karena prasangka buruknya kepada Allah”. Kutipan ini ia sampaikan ketika ada salah satu peserta yang bertanya mengenai ketetapan Allah.
Oleh karena itu, kita sebagai hamba harus meyakini hal tersebut dan senantiasa mensyukuri setiap ketetapan yang Dia berikan. Jangan sampai, hanya karena melihat kenikmatan dalam hidup orang lain, membuat kita merasa insecure dan melupakan nikmat yang telah Allah berikan. Seperti yang dikatakan Ustadzah Syifa dalam tausiyah nya, bahwa kita harus berdamai dengan diri sendiri karena tidak ada kehidupan yang sempurna. Ia juga sempat menceritakan tentang kisah hidup Luqmanul Hakim. Sosok yang namanya diagungkan dalam al-qur’an. Dan di penghujung tausiyah, Ustadzah Syifa juga menyampaikan bahwa healing terbaik adalah dengan sholat, berdo’a dan membaca al-qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar